Merger GOTO dan Grab? Pemerintah Akhirnya Angkat Bicara
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menanggapi kabar mengenai rencana merger dua raksasa teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab. Ia menyebut bahwa pemerintah saat ini tengah membahas penyempurnaan Peraturan Presiden (Perpres) terkait ojek online (ojol), di mana dalam proses tersebut juga turut dibicarakan soal kemungkinan penggabungan kedua perusahaan tersebut bersama para pemangku kepentingan.
Menjawab pertanyaan mengenai kementerian yang terlibat, Prasetyo menyampaikan bahwa pembahasan ini melibatkan sejumlah pihak, termasuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Meski begitu, detail mengenai rencana merger tersebut belum dijelaskan secara spesifik.
Baca Juga : Mentan Panggil Pengusaha Soal Lonjakan Harga Telur
Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menekankan bahwa aspek bisnis menjadi fokus utama dalam wacana ini. Ia menegaskan bahwa Danantara akan mengikuti arahan pemerintah dan menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada masing-masing pihak terkait. Dukungan akan diberikan selama penggabungan kedua bisnis digital tersebut dinilai menguntungkan secara komersial. Pandu juga menambahkan, meskipun masukan dari pemerintah penting, perlu diperhitungkan secara cermat mengingat GOTO merupakan perusahaan terbuka di pasar modal.
Di sisi lain, pihak GoTo menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan maupun kesepakatan resmi mengenai rencana merger tersebut. Namun, manajemen menyatakan dukungan terhadap upaya pemerintah dalam memperkuat ekosistem digital nasional. Sebagai perusahaan teknologi yang lahir dan berkembang di Indonesia, GoTo berkomitmen untuk mematuhi kebijakan pemerintah demi terciptanya industri yang efisien, adil, dan berkelanjutan bagi seluruh pihak, termasuk mitra pengemudi, UMKM, serta konsumen.
GoTo juga menegaskan bahwa fokus utama perusahaan saat ini adalah menjalankan strategi bisnis agar dapat mencapai target jangka panjang dan menciptakan nilai berkelanjutan bagi pemegang saham serta seluruh ekosistemnya.
Adapun keterlibatan Danantara dalam proses ini sejalan dengan langkah investasi yang dilakukan Telkom pada saham GOTO sejak 2023. Telkom tercatat membeli 29.708 lembar saham konversi GOTO senilai US$150 juta (sekitar Rp2,1 triliun) pada 18 Mei 2023. Selain itu, anak perusahaannya, Telkomsel, juga memiliki tambahan 59.417 lembar saham melalui opsi pembelian senilai US$300 juta atau sekitar Rp4,29 triliun. Secara total, nilai investasi Telkom dan Telkomsel di GOTO mencapai sekitar US$450 juta atau setara Rp6,4 triliun.
Baca Juga : Robotaxi Gantikan Drive Online, Grab Investasi Besar!
